Ilmu falak, merupakan ilmu yang sudah tua, yang dikenal oleh manusia,
bangsa-bangsa mesir, mesopotamia, babilonia dan tiongkok, sejab abad
ke-20 sebelum masehi telah mengenal dan mempelajari ilmu falak ini. yang
dikenal dengan ilmu perbintangan.
menurut suatu riwayat, pembagian sepeken
(seminggu) atas tujuh hari, adanya sejak lebih dari 5000 tahun yang
lalu, kemudian, hari-hari yang tujuh itu, untuk tidak mengelirukan, lalu
diberinyalah nama-nama benda langit yang mereka telah kenal, yakni :
Matahari untuk hari Ahad
Bulan untuk hari Senin
Mars untuk hari Selasa
Marcurius untuk hari Rabu
Yupiter untuk hari Kamis
venus untuk hari jum’at, dan
Saturnus untuk hari Sabtu
kemudian sekitar abad ke-12 SM, di negeri Tiongkok, ilmu falak telah
banyak mengalami kemajuan-kemajuan. mereka telah mampu menghitung kapan
akan terjadinya gerhana, serta menghitung peredaan bintang-bintang.
sekitar abad ke-4 SM, di negeri Yunani yang sementara beada di zaman
keemasannya ilmu pengetahuan, ilmu falak telah mendapat kedudukan yang
sangat penting dan luas.
Pada abab ke-2 Masehi, seorang ahli bintang di Iskandaria (mesir)
keturunan bangsa Yunani, yang bernama CLAUDIUS PTOLOMEAUS (90-168 M.)
telah berhasil menghimpun pengetahuan tentang bintang-bintang dalam
suatu naskah yang disebut TABRIL MAGESTHI. Naskah ini kemudian terserah
keseluruh dunia dan dijadikan dasar sebagai pedoman ilmu perbintangan
selanjutnya. Kemudian, sekitar tahun 325 Masehi, naskah itu diperluas
oleh THEODOSEUS KEIZER di Roma dan pada abad ke-9, naskah itu telah
disalin orang ke dalam bahasa arab. CLAUDIUS PTOLOMEUS ini, selain ahli
bintang, juga ahli geografi, yang dalam catatatannya telah mencantumkan
nama Jawa dan Tapanuli, sebagai tempat yang telah dikenal pada waktu
itu.
Dia berpendapat, bahwa bumi tidak bergerak dan bumi dikelilingi oleh falkanya bulan, matahari dan planet-planet lainnya.
Pada abad ke-8 Masehi, pada masa pemerintahan Khalifah Al Mansur
(754-775), khalifah dari bani Umayyah, telah didirikan sekolah astronomi
di kota Baghdad. Khalifah sendiri termasuk, termasuk salah seorang
ahli astronomi. Di bawah pemerintahan pengganti-penggantinya, Harun Al
Rasyid dan Al Ma’mun sekolah itu menghasilkan karya-karya penting,
theori-theori kuno diperbaharui, beberapa kesalahan PTOLOMEUS di
perbaiki. Hasil observasi yang dilakukan oleh sekolah di baghdad telah
dicatat dalam tabel yang diperiksa dengan teliti. YAHYA BIN MANSHUR
dianggap sebagai orang yang penting dalam pekerjaan ini.
Rabu, 01 April 2015
Sejarah Ilmu Falak
Diposting oleh Unknown di 03.52
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar