Beberapa bulan lalu tepatnya 8 Oktober 2014 masyarakat di Indonesia
berkesempatan menyaksikan gerhana bulan tepat ketika Bulan baru terbit
yakni saat Matahari terbenam. Tentu bagi yang ikut menyaksikan fenomena
tersebut tidak akan lupa betapa surganya berada di antara dua keindahan
sekaligus: gerhana bulan di langit timur dan senja di langit barat.
Namun bagi yang melewatkan fenomena tersebut, maka akan ada kesempatan
kedua yang hampir sama yaitu gerhana bulan total saat senja. Kesempatan
kedua itu terjadi pada Sabtu, 4 April 2015.
Foto gerhana bulan total. |
Penyebab Gerhana Bulan Total 4 April 2015
Gerhana bulan terjadi ketika Matahari-Bumi-Bulan berada pada kedudukan hampir berpelurus dalam bidang geometri. Peristiwa ini menyebabkan cahaya matahari yang seharusnya menerangi Bulan menjadi terhalang oleh Bumi. Singkatnya, gerhana bulan terjadi ketika Bulan memasuki bayangan bumi. Bayangan bumi sendiri dibedakan menjadi dua yaitu umbra dan penumbra. Umbra adalah bayangan inti yang gelap sedangkan penumbra adalah bayangan di sekitar umbra di mana di daerah ini cahaya matahari dapat menyinari secara langsung meski tidak sempurna.Ketika Bulan memasuki penumbra bumi, maka akan terjadi gerhana bulan penumbra yang tidak dapat terbedakan dengan mata telanjang. Gerhana bulan sebagian terjadi ketika Bulan berada sebagian di penumbra dan sebagian lagi di umbra sehingga pada bagian bulan yang memasuki umbra akan terlihat gelap kemerahan. Sedangkan jika Bulan masuk seluruhnya ke dalam umbra maka akan terjadi gerhana bulan total dimana seluruh piringan bulan akan terlihat gelap kemerahan.
Konfigurasi geometri Matahari, Bumi dan Bulan saat terjadi gerhana bulan. Kredit: NASA. |
Pada gerhana bulan total 4 April 2015 pun begitu. Bulan akan masuk seluruhnya ke dalam umbra bumi sehingga seluruh wajah bulan akan terlihat gelap kemerahan. Yang menarik, pada gerhana bulan total 4 April 2015 seluruh piringan bulan hanya akan melintasi pinggiran umbra bumi bagian utara dan tak lama setelah itu keluar lagi. Lama waktu Bulan di dalam umbra hanya 4 menit 43 detik. Sedangkan total waktu kontak umbra pada gerhana bulan kali ini mencapai 3 jam 29 menit.
Penyebab Gerhana Bulan Total 4 April 2015 Berwarna Merah
Secara singkat memang gerhana bulan total disebut terjadi karena cahaya matahari kearah Bulan terhalagi Bumi. Namun ini bukan berarti tidak ada sama sekali cahaya matahari yang bisa mencapai Bulan. Sebagaiamana yang diketahui Bumi dilingkupi oleh atmosfer yang terdiri dari berbagai unsur dan senyawa dalam bentuk gas. Ketika cahaya matahari melalui atmosfer bumi inilah terjadi proses fisika dimana cahaya matahari akan terbaur atau ter-refraksi. Sama halnya jika cahaya matahari dilewatkan ke prisma kaca.Ilustrasi pembiasan sinar matahari pada atmosfer bumi. Kredit: KalAstro. |
Proses pembauran tersebut menyebabkan cahaya matahari terpecah berdasarkan panjang gelombangnya. Gelombang cahaya terpendek seperti nila, ungu dan biru akan terhambur di dalam atmosfer bumi. Mata manusia yang lebih peka terhadap warna biru mengakibatkan langit terlihat biru di siang hari. Lain halnya dengan gelombang cahaya terpanjang seperti merah, jingga dan kuning akan terpisah dan diteruskan sepanjang umbra bumi. Inilah alasan mengapa Bulan akan terlihat berwarna kemerahan ketika terjadi gerhana bulan total.
Keistimewaan Gerhana Bulan 4 April 2015
- Gerhana Bulan Tersingkat di Abad Ini
- Gerhana Bulan Total ke-3 dalam Seri Tetrad
Suatu seri tetrad cukup jarang terjadi. Rentan waktu pengulangannya berkisar dari belasan hingga ratusan tahun. Seri tetrad berikutnya akan terjadi antara tahun 2032 hingga 2033. Namun harus dimengerti, jeda antara seri tetrad tidak berarti tidak aka nada gerhana bulan total yang terjadi selama itu. Gerhana bulan total tetap bisa terjadi tapi tidak dalam rangkaian 4 gerhana bulan total berturut-turut.
- Satu-satunya Gerhana Bulan Total yang Terlihat di Indonesia hingga 3 Tahun ke Depan
Tahun 2018 sendiri akan menjadi tahun keemasan untuk pengamatan gerhana bulan total di Indonesia. Pasalnya dari 2 gerhana bulan total di tahun 2018, keduanya dapat disaksikan di Indonesia. Durasi totalitas dari masing-masing gerhana pun sangat panjang, 1 jam 16 menit untuk gerhana bulan pertama 31 Januari 2018 dan 1 jam 42 menit untuk gerhana bulan kedua pada 27 Juli 2018.
Namun sebelum menjalani “puasa” gerhana bulan total hingga tahun 2018, mari “sahur” dengan gerhana bulan 4 April 2015 terlebih dahulu.
Tahapan Terjadinya Gerhana Bulan Total 4 April 2015
Tahapan terjadinya gerhana bulan total 4 April 2015. Kredit: NASA. |
- 16:01 WIB / 17:01 WITA / 18:01 WIT - Awal Gerhana Bulan Penumbra
- 17:15 WIB / 18:15 WITA / 19:15 WIT - Awal Gerhana Bulan Sebagian
- 18:57 WIB / 19:57 WITA / 20:57 WIT - Awal Gerhana Bulan Total
- 19:02 WIB / 20:02 WITA / 21:02 WIT - Akhir Gerhana Bulan Total
- 20:44 WIB / 21:44 WITA / 22:44 WIT - Akhir Gerhana Bulan Sebagian
- 21:58 WIB / 22:58 WITA / 23:58 WIT - Akhir Gerhana Bulan Penumbral
Visibilitas Gerhana Bulan Total di Indonesia
Visibilitas gerhana bulan total 4 April 2015 di Indonesia. Kredit: BMKG. |
Indonesia akan mendapat porsi yang cukup baik dalam menyaksikan gerhana bulan total kali ini. Setidaknya, seluruh Indonesia akan bisa menyaksikan sejak gerhana bulan sebelum terjadi gerhana bulan total yang menjadi puncaknya. Di Indonesia sendiri dapat dibagi menjadi 3 zona visibilitas gerhana bulan total kali ini sebagaimana yang terlihat pada peta di atas.
Di zona timur yakni Pulau Irian Jaya bagian timur Bulan akan terbit sebelum terjadi satupun tahapan gerhana. Dengan begitu masyarakat di sini akan bisa menyaksikan seluruh tahapan gerhana yaitu sejak awal gerhana penumbral, awal gerhana sebagian, awal dan akhir gerhana total, akhir gerhana sebagian hingga akhir gerhana penumbral.
Di zona tengah yakni Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Nusa Tenggara hingga Kalimantan Timur bagian timur Bulan akan terbit ketika awal gerhana penumbral berlangsung. Dengan begitu masyarakat di sini akan bisa menyaksikan awal gerhana penumbral, awal gerhana sebagian, awal dan akhir gerhana total, akhir gerhana sebagian hingga akhir gerhana penumbral.
Di zona barat yakni Pulau Bali, Pulau Jawa, Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan selain Kalimantan Timur bagian timur Bulan akan terbit ketika awal gerhana sebagian berlangsung. Dengan begitu masyarakat di sini akan bisa menyaksikan awal gerhana sebagian, awal dan akhir gerhana total, akhir gerhana sebagian hingga akhir gerhana penumbral.
Cara Mengamati Gerhana Bulan Total 4 April 2015
Sebenarnya tidak ada syarat khusus untuk mengamati suatu gerhana bulan total. Fenomena ini dapat di saksikan baik dengan mata telanjang, binokuler ataupun teleskop. Penggunaan kamera juga akan sangat baik untuk mengabadikan fenomena yang jarang terjadi ini. Selfie dengan latar gerhana bulan pun tidak masalah.Hal yang perlu di perhatikan sebelum pengamatan lebih pada penentuan lokasi pengamatan. Karena gerhana bulan terjadi saat Bulan terbit, maka harus di cari lokasi dengan medan pandang ke arah timur yang lapang. Ini penting karena letak Bulan masih cukup rendah di timur ketika gerhana bulan berlangsung.
Agendakan pula waktu pengamatan yang sebaiknya menjelang Bulan terbit atau sama artinya dengan menjelang matahari terbenam. Ketika Matahari terbenam di barat, maka Bulan pun akan menyambut terbit di timur. Kesempatan berada di antara indahnya senja di barat dan gerhana bulan di timur tentu akan jadi momen tak terlupakan.
2 komentar:
nice POST mimin cantik ;) :'D
:'v ah aku jadi ngakak, eh malu maksudnya :'v
Posting Komentar